Pengelolaan Perkebunan yang Berkelanjutan

Sertifikasi Minyak Sawit Berkelanjutan
Grup Agribisnis memproduksi minyak sawit yang tersertifikasi RSPO dan ISPO. RSPO dan ISPO memiliki kriteria yang ketat termasuk batasan yang jelas tentang zona yang rawan secara ekologis dan zona sempadan sungai sebagai area KBKT, konservasi lahan gambut dan area dengan SKT lainnya, serta penggunaan input perkebunan dengan dampak lingkungan yang rendah. Kami menargetkan sertifikasi RSPO dan ISPO untuk produksi minyak sawit dari perkebunan inti kami di tahun 2019.

KBKT dan SKT
Sebagai upaya melestarikan ekologi dan keanekaragaman hayati setempat, setiap perkebunan memiliki tim KBKT yang secara rutin bertemu dengan masyarakat dan pemangku kepentingan setempat untuk memantau dan mengelola area KBKT secara bersama-sama. Penilaian independen atas area KBKT di perkebunan kelapa sawit juga dilaksanakan oleh penilai pihak ketiga yang terakreditasi.

Selain area KBKT, kami juga menyadari pentingnya mengelola area dengan stok karbon yang tinggi. Kami telah mulai mengukur SKT di Sumatera Selatan dengan menggunakan teknik studi lapangan dan pencitraan satelit untuk pemetaan dan identifikasi area.

Melalui upaya-upaya perlindungan terhadap biosfer setempat, kami memastikan bahwa kegiatan operasional kami tidak memberi dampak negatif pada kondisi kehidupan masyarakat setempat. Hal ini dapat membangun tingkat kepercayaan, mendorong dialog yang produktif, serta mengembangkan program berkelanjutan dengan masyarakat setempat.

Lahan Gambut
Sejalan dengan kebijakan kami yang melarang penanaman di lahan gambut dengan tipe kedalaman apapun, Grup Agribisnis telah menghentikan penanaman baru di lahan gambut sejak tahun 2013. Kebijakan ini juga berlaku bagi para petani dan pemasok CPO. Untuk aset-aset lahan gambut yang sudah ada, kami melakukan pengelolaan berdasarkan praktik pertanian terbaik dan rekomendasi dari RSPO.

DI tahun 2017, tidak ada penanaman baru oleh Indofood di lahan gambut.

Input Perkebunan
Grup Agribisnis telah menggunakan pengendalian secara biologis untuk menggantikan pestisida di area perkebunannya. Inisiatif ini meliputi penanaman spesies tanaman yang merupakan habitat alami dari parasitoid dan predator serangga pemakan daun di area perkebunan, serta pemanfaatan burung hantu untuk pengendalian hama tikus yang efektif.

Tanah perlu diperkaya dari waktu ke waktu agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Hal ini dilakukan secara rutin melalui penggunaan pupuk inorganik secara cermat. Kami terus berupaya mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan beralih ke proses alami seperti pengunaan tanaman kacang-kacangan untuk memperbaiki nitrogen atmosferik dalam tanah dan menekan pertumbuhan rumput liar. Tandan buah kosong dan POME dari proses produksi juga dimanfaatkan kembali untuk perbaikan tanah.

Pencegahan Kebakaran
Kami menerapkan larangan pembakaran di area perkebunan kami. Seluruh persiapan lahan dilakukan dengan menggunakan mesin dan mengacu pada peraturan setempat yang berlaku. Guna mengurangi terjadinya kebakaran maupun memperkuat upaya pencegahan kebakaran yang telah terjadi, kami telah menambahkan peralatan pemadam kebakaran di lokasi, melakukan pelatihan pencegahan kebakaran bagi para karyawan perkebunan dan mendukung “Masyarakat Peduli Api” di daerah-daerah dengan risiko kebakaran tinggi.