Pengelolaan Jejak Karbon

Konservasi Energi dan Energi Terbarukan
Pasokan energi yang dapat diandalkan merupakan faktor penting bagi kelancaran kegiatan operasional seluruh Grup. Dengan keterbatasan pasokan energi, kami berupaya untuk terus meningkatkan efisiensi energi dari kegiatan operasional kami. Indofood telah menerapkan prinsip-prinsip sistem manajemen energi di seluruh unit operasional agar dapat meningkatkan proses pemantauan dan pengelolaan penggunaan energi. Kami telah melaksanakan berbagai pelatihan di bidang efisiensi energi. Kami juga telah melakukan sertifikasi beberapa manajer energi untuk mengawal pelaksanaan pengelolaan energi. Selain itu, kami juga melakukan sertifikasi beberapa auditor energi internal agar dapat melakukan audit energi secara rutin. Di tahun 2017, beberapa program yang bersifat teknis telah dilakukan, termasuk optimalisasi boiler dari proses pembangkitan uap hingga distribusi, insulasi pipa uap yang lebih baik untuk mengurangi kehilangan panas, serta penggunaan inverter pada motor elektrik dan kompresor udara.

Di tahun 2017, portofolio energi terbarukan Indofood tercatat lebih dari 60% dari total konsumsi energi, terutama dikontribusikan oleh Grup Agribisnis. Grup Agribisnis secara konsisten telah memanfaatkan cangkang dan serat inti kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan di pabrik-pabrik kelapa sawitnya.

Emisi Gas Rumah Kaca (“GRK”)

Indofood berupaya mengurangi jejak karbonnya melalui upaya-upaya penghematan energi, inisiatif pemanfaatan energi terbarukan serta program sekuestrasi karbon. Emisi GRK kami berasal dari sektor energi, sektor penggunaan lahan dan sektor limbah. Sumber utama emisi GRK dari sektor energi berasal dari pembakaran stasioner dan pembelian listrik. Sementara itu, sumber utama dari emisi GRK di sektor penggunaan lahan dan limbah berasal dari emisi karbon dioksida akibat perubahan stok karbon selama pengembangan perkebunan, emisi metan dari limbah cair pabrik kelapa sawit (“POME”) dan emisi nitrogen oksida dari penggunaan pupuk.

Di tahun 2017, mitigasi emisi GRK dilakukan melalui inisiatif efisiensi energi, pemanfaatan limbah padat untuk pembuatan kompos dan bahan bakar boiler, instalasi sistem aerated bunker composting untuk mengurangi penumpukan metan, perlindungan lahan gambut dan sekuestrasi karbon di lahan perkebunan dan area bernilai konservasi tinggi.